This is in my inbox today. Well, i am very sure most of us have read this before, at least once. But I still wanted to post it here. I wonder how painful sakaratulmaut is. Even Rasulullah s.a.w pun kata sakit, ini kan pulak kita. It's a good reminder and I like it when it keeps coming back to my inbox.
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman.Semulia-mulia insan di dunia...untuk mengingatkan kita..
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allahdan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkanRasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan."Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuwatir, wahai RasulAllah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kaumelihatku, hingga kau palingkan wajahmuJibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankanlagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakataimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu."
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat salingberpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'ala alihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
bila baca post ko nih...trus aku cari hukum mengingati mati....ada satu artikel tu dia kata hukumnya adalah sunat....
untuk peringatan diri aku sendiri...juga orang lain yg baca post ko nih :) dan x lupa utk ko nani...kita hendaklah sentiasa mengingati mati..kerana dengan mengingati mati akan menimbulkan rasa ketakwaan yang mendalam dalam diri... :)
yup sid. thanks!
Post a Comment